Manfaat daun kelor

Tanaman kelor atau moringe Oilefera memiliki banyak khasiat untuk kesehatan manusia. Tanaman ini berupa pohon kecil dengan tinggi 3-10 meter. Daunnya berwarna hijau pucat mirip ganda dengan anak daun menyirip ganjil dan helaian daunnya berbentuk bulat telur.



Di Indonesia, tanaman kelor ini banyak ditanam sebagai pagar atau pembatas kebun. Banyak orang memanfaatkan daun kelor dan buah kelor untuk sayuran.

Ada pula yang mengaitkan tanaman ini dengan ilmu hitam seperti untuk mengusir setan. Namun, dibalik mitos tersebut, ternyata seluruh bagian dari tanaman kelor dapat dimanfaatkan untuk kesehatan.

Akar
Sebagai obat dalam, air rebusan akar kelor dapat menyembuhkan rematik, epilepsi, antiskorbut, diuretikum, dan gonorrhoea. Akar tanaman kelor ini juga dikenal sebagai pelaruh air seni, pelaruh dahak atau obat batuk, peluruh haid, penambah nafsu makan dan pereda kejang. Tumbukan halus akar kelor dapat dibuat bedak untuk tapel perut pada bayi yang baru lahir, pencegah iritasi kulit, obat penyakit kulit, serta sebagai parem untuk bengkak-bengkak pada penyakit beri-beri dan untuk pengobatan kaki yang terasa pegal dan lemah.

Kulit Batang
Berdasarkan hasil riset, kulit batang kelor mujarap sebagai penawar racun ular dan kalajengking. Selain itu, mengoleskan ekstrak kulit batang ekor, dapat mengatasi pembengkakan, sariawan, dan karang gigi.

Buah
Buah kelor diketahui mengandung zat alkaloida morongiona yang bersifat merangsang pencernaan makanan. Buah kelor juga dapat dimasak menjadi sayur asam yang lezat.

Bunga
Air rebusan bunga kelor dapat membantu mengatasi radang tenggorokan, flu dan cacingan.

Biji
Biji kelor dapat dipakai sebagai penjernih air. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik, obat-obatan, serta sumber minyak goreng nabati. Biji kelor yang telah kering mengandung 40 persen lemak tak jenuh sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif minyak sawit.